Laba-laba Kecil Membuat Umpan Spidey Palsu Raksasa untuk Menipu Pemangsa

17

Laba-laba penenun bola kecil di pelosok dunia telah mengembangkan strategi luar biasa untuk bertahan hidup: membuat raksasa, umpan dari sutra, sisa tanaman, dan bahkan sisa-sisa mangsanya. Palsu berbentuk arakhnida ini dipintal oleh laba-laba Cyclosa inca yang ditemukan di Amazon Peru dan spesies Cyclosa longicauda di Filipina.

Dengan panjang hanya sepersekian inci (2,5 milimeter), penenun mini ini membuat jaring berbentuk roda yang rumit. Namun di balik jaring bola klasik ini terdapat rahasia yang mengejutkan: umpan rumit yang membuat laba-laba itu terlihat kerdil. Beberapa di antaranya menyerupai figur tongkat yang kasar, sementara yang lain secara akurat meniru bentuk dan ukuran laba-laba yang lebih besar dan lebih mengintimidasi.

Ini bukan sekadar kekhasan artistik. Para peneliti sekarang memahami bahwa umpan ini memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup predator kecil ini. Tidak seperti penenun bola lainnya yang membangun tempat perlindungan sutra di dalam jaringnya untuk perlindungan, laba-laba Cyclosa mendedikasikan banyak waktu dan sumber daya untuk membuat tiruan yang rumit ini.

“Mereka dengan cermat mengatur sisa-sisa, bangkai mangsa, dan sutra ke dalam struktur yang tidak hanya lebih besar dari tubuh mereka sendiri, tetapi juga jelas menyerupai siluet laba-laba yang lebih besar dan mengancam,” jelas George Olah, penulis utama studi baru yang diterbitkan dalam Ecology and Evolution. “Laba-laba ini mengubah jaringnya menjadi teater penipuan.”

Alasan di balik taktik yang tidak biasa ini mungkin ada dua. Pertama, umpan besar ini kemungkinan akan menakuti predator seperti burung dan kadal, serta meyakinkan mereka bahwa jaring tersebut milik laba-laba yang lebih besar dan berpotensi berbahaya. Hal ini mencegah penyerang potensial. Kedua, warna laba-laba itu sendiri cocok dengan warna umpan mereka, sehingga secara efektif menyamarkan mereka di tengah-tengah tumbuhan dan sisa-sisa mangsa yang kusut.

Saat terancam, ahli penyamaran kecil ini tidak hanya bersembunyi; mereka menambahkan lapisan lain pada penipuan mereka. Laba-laba Cyclosa menggoyangkan perutnya di dalam umpan untuk menciptakan getaran yang meniru gerakan laba-laba yang lebih besar, sehingga semakin memperkuat ilusi tersebut.

Studi ini menunjukkan bahwa umpan rumit ini mungkin menawarkan keuntungan lebih dari sekadar pencegahan terhadap predator. Mereka bisa menjadi tempat berlindung yang aman untuk bertelur, berpotensi menarik mangsa dan bahkan memperkuat jaring terhadap kondisi cuaca buruk. Penelitian lebih lanjut akan menjelaskan manfaat tambahan ini.

Penemuan ini menyoroti kemampuan adaptasi laba-laba yang luar biasa dan kreativitas mereka yang luar biasa dalam mengarungi dunia yang penuh dengan ancaman. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya eksplorasi berkelanjutan di ekosistem yang kurang dikenal seperti hutan hujan Amazon, dimana alam terus mengungkap rahasia luar biasa.