Jenis Lem Baru: Biomaterial Pencetakan 3-D untuk Perbaikan Tulang

4

Sebuah tim dari Universitas Swansea di Wales telah mengembangkan metode baru untuk memperbaiki tulang yang patah menggunakan lem dan bioink yang dimodifikasi. Pendekatan ini menjanjikan untuk mempercepat waktu penyembuhan dan berpotensi mengurangi kebutuhan akan prosedur bedah invasif.

Perbaikan tulang tradisional sering kali mengandalkan pelat atau sekrup untuk menyatukan ujung tulang yang patah, sehingga pasien mengalami masa pemulihan yang lama. Para peneliti membayangkan masa depan di mana perancah cetak 3-D yang berisi sel-sel hidup dapat langsung diterapkan pada lokasi yang rusak. Bahan biokompatibel ini akan bertindak sebagai jembatan alami untuk pertumbuhan kembali tulang, sehingga mempercepat penyembuhan dan penyembuhan yang lebih lengkap.

Prosesnya melibatkan penggunaan printer 3-D khusus untuk mengeluarkan “bioink” – zat seperti gel yang mengandung sel tulang hidup dan molekul bioaktif lainnya. Bioink ini meniru struktur jaringan tulang alami. Pistol lem yang dimodifikasi memungkinkan penempatan biomaterial ini secara tepat, memungkinkan para insinyur membuat perancah khusus yang disesuaikan dengan pola fraktur unik setiap pasien.

Bioink pada dasarnya adalah “lem” biologis. Bioink tidak hanya mengandung bahan yang meniru komposisi mineral tulang (hidroksiapatit) tetapi juga faktor pertumbuhan dan sinyal seluler lainnya untuk merangsang penyembuhan. Pendekatan inovatif ini memanfaatkan kemampuan regeneratif alami tubuh, sehingga berpotensi meminimalkan jaringan parut dan risiko komplikasi yang terkait dengan implan tradisional.

Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan uji laboratorium sedang dilakukan untuk menyempurnakan bioink dan proses pencetakan. Namun, dampak potensial terhadap pengobatan patah tulang cukup besar. Metode perbaikan tulang yang lebih cepat dan tidak terlalu invasif dapat meningkatkan hasil pasien, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan merevolusi cara kita mengatasi cedera muskuloskeletal.

Langkah selanjutnya melibatkan optimalisasi pengaturan printer dan komposisi bioink untuk memastikan perancah yang kuat dan stabil yang terintegrasi secara mulus dengan jaringan tulang yang ada. Penelitian lebih lanjut juga akan fokus pada evaluasi ketahanan jangka panjang dan fungsionalitas konstruksi cetakan ini pada model hewan sebelum uji coba pada manusia dapat dimulai